WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperluas operasi
drone atau pesawat tak berawak di wilayah Afrika. Kali ini, AS berencana
untuk membangun pangkalan drone di Niger.
Sekira 100 pasukan AS sudah dikirim ke wilayah Niger untuk membangun pangkalan drone tersebut. Rencana pembangunan itu sebelumnya sudah diumumkan oleh Presiden Barack Obama kepada pihak Kongres.
Tetapi jenis drone yang disiapkan dalam pangkalan tersebut bukanlah drone pengebom. AS memastikan drone yang ditempatkan di Niger adalah pesawat tak berawak yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data intelijen.
"Drone ini akan memberikan dukungan pengumpulan data intelijen dan akan memberikan fasilitas kerja sama intelijen dengan pasukan Prancis yang tengah melakukan operasi di Mali," ujar Obama, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (23/2/2013).
Langkah yang dilakukan AS ini menunjukkan upaya Negeri Paman Sam untuk memperkuat usaha menghalau pengaruh Al Qaeda di Afrika. Selain itu, pengerahan drone menunjukkan keinginan keras dari Obama untuk melawan aksi ekstrimisme tanpa mengerahkan sejumlah pasukan AS di darat.
"Pesawat yang berada di Pangkalan Niger tidak akan dipersenjatai dan tidak berbahaya. Tetapi pengembangan dari pangkalan ini bisa saja dimungkinkan digunakan untuk melancarkan serangan," tutur seorang perwira AS yang enggan menyebut namanya.
Obama pun memastikan bahwa pengerahan drone ini mendapatkan restu dari Pemerintah Niger. Namun proses keamanan di Niger tetap menjadi tanggung jawab dari pasukan Niger sendiri.
Sekira 100 pasukan AS sudah dikirim ke wilayah Niger untuk membangun pangkalan drone tersebut. Rencana pembangunan itu sebelumnya sudah diumumkan oleh Presiden Barack Obama kepada pihak Kongres.
Tetapi jenis drone yang disiapkan dalam pangkalan tersebut bukanlah drone pengebom. AS memastikan drone yang ditempatkan di Niger adalah pesawat tak berawak yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data intelijen.
"Drone ini akan memberikan dukungan pengumpulan data intelijen dan akan memberikan fasilitas kerja sama intelijen dengan pasukan Prancis yang tengah melakukan operasi di Mali," ujar Obama, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (23/2/2013).
Langkah yang dilakukan AS ini menunjukkan upaya Negeri Paman Sam untuk memperkuat usaha menghalau pengaruh Al Qaeda di Afrika. Selain itu, pengerahan drone menunjukkan keinginan keras dari Obama untuk melawan aksi ekstrimisme tanpa mengerahkan sejumlah pasukan AS di darat.
"Pesawat yang berada di Pangkalan Niger tidak akan dipersenjatai dan tidak berbahaya. Tetapi pengembangan dari pangkalan ini bisa saja dimungkinkan digunakan untuk melancarkan serangan," tutur seorang perwira AS yang enggan menyebut namanya.
Obama pun memastikan bahwa pengerahan drone ini mendapatkan restu dari Pemerintah Niger. Namun proses keamanan di Niger tetap menjadi tanggung jawab dari pasukan Niger sendiri.
[SUMBER]
Post a Comment
Admin