Panjang Lebar Briptu Rani dari dilecehkan sampai soal foto hot
1. Cerita soal foto syur mirip dirinya
Briptu Rani merasa syok foto-foto yang disebut mirip dirinya
bisa beredar. Dia membela diri, menurutnya foto itu bukan foto dirinya.
"Aku syok banget kenapa foto itu tiba-tiba muncul. Keluarga juga
syok," kata Briptu Rani saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis
(13/6).
Menurut Rani, foto itu hasil rekayasa. Dia mengaku tidak pernah berpose vulgar seperti itu.
"Saya lagi cari tahu bagaimana foto itu diupload. Saya tidak pernah sebar foto itu," katanya sedih.
Foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring sosial. Dalam foto itu tampak seorang wanita berpakaian dalam berwarna putih.
Menurut Rani, foto itu hasil rekayasa. Dia mengaku tidak pernah berpose vulgar seperti itu.
"Saya lagi cari tahu bagaimana foto itu diupload. Saya tidak pernah sebar foto itu," katanya sedih.
Foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring sosial. Dalam foto itu tampak seorang wanita berpakaian dalam berwarna putih.
2. Akun Facebook Briptu Rani dibajak misterius
Polwan cantik Briptu Rani bicara soal foto hot yang disebut
mirip dirinya. Mojang Bandung ini berkilah foto itu hasil rekayasa. Dia
mengaku tak pernah berpose seronok.
Briptu Rani juga mengaku akun Facebook miliknya pernah dibajak. Dia sedang mencari tahu siapa yang tega melakukan ini.
"Bulan Maret lalu, Facebook saya pernah dibajak. Foto syur saya dijadikan foto profil. Tidak lama setelah itu hilang, foto itu beredar lagi," ujar Briptu Rani saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/6).
Rani menduga ada orang-orang yang sengaja jahat pada dirinya. Dia berharap masalah ini bisa diklarifikasi.
"Semua kejadian ini seolah berurutan," katanya.
"Bulan Maret lalu, Facebook saya pernah dibajak. Foto syur saya dijadikan foto profil. Tidak lama setelah itu hilang, foto itu beredar lagi," ujar Briptu Rani saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/6).
Rani menduga ada orang-orang yang sengaja jahat pada dirinya. Dia berharap masalah ini bisa diklarifikasi.
"Semua kejadian ini seolah berurutan," katanya.
3. Tak kuat dilecehkan Kapolres
Briptu Rani angkat bicara soal alasan kenapa meninggalkan
tugas di Polres Mojokerto. Dia mengaku tak kuat dilecehkan oleh
atasannya, Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho. Karena itu Rani
menderita dan terpaksa berobat ke Jakarta.
"Saya tidak terima dengan perlakuan kapolres pada saya. Saya merasa tidak dihargai," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani menjelaskan awalnya dia memendam perasaannya karena dilecehkan Kapolres. Tapi lama kelamaan, perbuatan atasannya itu makin menjadi. Tak ada yang tahu perlakuan Kapolres pada dirinya.
"Yang terakhir sangat keterlaluan dan membuat saya seperti tidak punya harga diri makanya saya pilih kabur," kata Polwan cantik ini.
Kapolres dan Polda Jatim enggan berkomentar soal ini.
Rani menjelaskan awalnya dia memendam perasaannya karena dilecehkan Kapolres. Tapi lama kelamaan, perbuatan atasannya itu makin menjadi. Tak ada yang tahu perlakuan Kapolres pada dirinya.
"Yang terakhir sangat keterlaluan dan membuat saya seperti tidak punya harga diri makanya saya pilih kabur," kata Polwan cantik ini.
Kapolres dan Polda Jatim enggan berkomentar soal ini.
4. Disebut matre dan wanita murahan
Briptu Rani juga mengaku kerap diejek sejumlah Polwan yang menyebutnya tukang menggoda atasan dan bergaya hidup bak artis.
Saat berbincang dengan merdeka.com, Briptu Rani membantah itu semua.
Menurutnya dulu dia bisa bergaul akrab dengan rekan-rekannya di Polres
Mojokerto. Tapi ada beberapa orang yang sinis pada dirinya. Polwan ini
yang kemudian menyebarkan kabar negatif soal Rani.
"Ada pangkatnya AKP, namanya Lilik, dia bilang saya hidup mewah, matre, perempuan nakal beberapa tahun saya dengar omongan dia begituan terus. Ke polisi yang laki-laki dia juga ngomong gitu," kata Briptu Rani, Senin (13/6).
Menurut Rani, karena perbuatan orang-orang itulah maka yang lain terpengaruh. Padahal Rani mengaku tak pernah hidup mewah.
"Pandangan mereka yang tidak baik ke saya, membuat saya tidak nyaman, gimana bisa dinas dengan baik, saya di sana sindir, padahal di sana saya ngekos sendiri," akunya sedih.
"Ada pangkatnya AKP, namanya Lilik, dia bilang saya hidup mewah, matre, perempuan nakal beberapa tahun saya dengar omongan dia begituan terus. Ke polisi yang laki-laki dia juga ngomong gitu," kata Briptu Rani, Senin (13/6).
Menurut Rani, karena perbuatan orang-orang itulah maka yang lain terpengaruh. Padahal Rani mengaku tak pernah hidup mewah.
"Pandangan mereka yang tidak baik ke saya, membuat saya tidak nyaman, gimana bisa dinas dengan baik, saya di sana sindir, padahal di sana saya ngekos sendiri," akunya sedih.
5. Minta Kapolri turun tangan
Briptu Rani mengaku menghilang karena dilecehkan Kapolres
Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho, atasannya. Dia menderita fisik dan
mental. Tetapi Powan cantik ini tak akan mundur.
"Mundur tidak, sampai saya dapat keadilan. Karena saya kabur ada
alasannya dan saya baru membuka diri setelah mulai sembuh dan berani,"
kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani mengaku sudah melaporkan kasus pelecehan Kapolres ini ke Mabes Polri. Tetapi hingga beberapa bulan tak ada tanggapan atas laporannya. Polwan cantik ini mengaku kecewa. Dia meminta Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho diadili.
"Saya minta kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Kapolres diadili dan saksi mohon jujur. Karena itu bukan semata-mata salah saya. Saya kabur karena ada alasan. Saya minta pimpinan tertinggi untuk masalah ini, untuk menyelesaikannya. Kerena saya telah dibuat rugi dan malu, saya mengalami tekanan mental," kata Briptu Rani.
Rani mengaku sudah melaporkan kasus pelecehan Kapolres ini ke Mabes Polri. Tetapi hingga beberapa bulan tak ada tanggapan atas laporannya. Polwan cantik ini mengaku kecewa. Dia meminta Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho diadili.
"Saya minta kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Kapolres diadili dan saksi mohon jujur. Karena itu bukan semata-mata salah saya. Saya kabur karena ada alasan. Saya minta pimpinan tertinggi untuk masalah ini, untuk menyelesaikannya. Kerena saya telah dibuat rugi dan malu, saya mengalami tekanan mental," kata Briptu Rani.
6. Dilecehkan saat ukur seragam
Menurut Briptu Rani, pelecehan yang paling menyakitkan terjadi saat dirinya disuruh mengukur baju seragam.
"Perlakuan yang tak sepatutnya dilakukan pimpinan kepada bawahan,
tidak sepatutnya dilakukan kapolres. Dia mengukurkan baju di badan
saya," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani membeberkan pelecehan yang dilakukan Kapolres. Dia sangat tersiksa karena tak ada yang membelanya saat pelecehan itu terjadi.
"Ada wakapolres dan ada beberapa pejabat polres lainnya. Tapi mereka cuma diam dan ketawa kaya memandang rendah saya gitu, saya minta pulang tapi nggak boleh. Tapi dia bilang perintah. Dan setelah kapolres selesai ukur, baru diukur ulang tukang jahit," kata Rani.
Rani menceritakan ada beberapa pelecehan lain. Dia pun mengaku sering diajak karaoke. Posisi Rani yang diberi tugas sebagai sekretaris pribadi, membuatnya tak berkutik.
Rani membeberkan pelecehan yang dilakukan Kapolres. Dia sangat tersiksa karena tak ada yang membelanya saat pelecehan itu terjadi.
"Ada wakapolres dan ada beberapa pejabat polres lainnya. Tapi mereka cuma diam dan ketawa kaya memandang rendah saya gitu, saya minta pulang tapi nggak boleh. Tapi dia bilang perintah. Dan setelah kapolres selesai ukur, baru diukur ulang tukang jahit," kata Rani.
Rani menceritakan ada beberapa pelecehan lain. Dia pun mengaku sering diajak karaoke. Posisi Rani yang diberi tugas sebagai sekretaris pribadi, membuatnya tak berkutik.
Post a Comment
Admin