John
Dalton (1766-1844) ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19
mengedepankan hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan
perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan kemajuan
besar di bidang kimia sejak saat itu. Supaya jelas, dia bukanlah orang
pertama yang beranggapan bahwa semua obyek material terdiri dari
sejumlah besar partikel yang teramat kecil dan tak terusakkan yang
disebut atom.
Pendapat ini sudah pernah diajukan oleh filosof Yunani kuno, Democritus (360-370 SM?), bahkan mungkin lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof Yunani lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius (meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur "De rerum natura" (Tentang hakikat benda).
Teori Democritus (yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak diacuhkan orang selama Abad Pertengahan, dan punya sedikit pengaruh terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu, beberapa ilmuwan terkemuka dari abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat serupa. Tetapi, tak ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Dan lebih penting lagi, tak ada seorang pun yang melihat adanya hubungan antara spekulasi filosofis tentang atom dengan hal-hal nyata di bidang kimia.
Itulah keadaannya tatkala Dalton muncul. Dia menyuguhkan "teori kuantitatif" yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan kimia, dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium.
Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom, molekul, elemen dan campuran kimia. Dia perjelas itu bahwa meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah dari pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau kelompok atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui).
Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama dalam semua kualitasnya, termasuk "mass" (kuantitas material dalam suatu benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton memasukkan di dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang pernah disiapkan orang dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous oxide" (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan kimiawi tertentu --tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau di mana diperoleh-- senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya sama. Ini adalah "hukum proporsi pasti," yang telah diketemukan secara eksperimentil oleh Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu.
Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas ilmuwan. Lebih jauh dari itu, ahli-ahli kimia mengikuti program yang diusulkan oleh bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom; analisa gabungan kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang tepat dari atom yang membentuk tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri. Keberhasilan dari program ini sudah barang tentu luar biasa.
Daftar berat atom Dalton
Adalah
sulit menyatakan secara berlebihan arti penting dari hipotesa atom. Ini
merupakan pendapat sentral dalam pengertian kita tentang bidang ilmu
kimia. Tambahan lagi, ini merupakan pendahuluan esensial dari umumnya
fisika modern. Hanya karena masalah peratoman sudah begitu sering
dibicarakan sebelum Dalton sehingga dia tidak dapat tempat lebih tinggi
dalam urutan daftar buku ini.
Tabel elemen dan kombinasinya dari John Dalton
Dalton
dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara. Sekolah
formalnya berakhir tatkala umurnya cuma baru tujuh tahun, dan dia hampir
sepenuhnya belajar sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia seorang anak
muda yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari rata-rata orang
normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia sudah jadi guru.
Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi hampir sepanjang hidupnya.
Ketika umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah ke kota Kendal,
umur dua puluh enam ke Manchester dan menetap di situ hingga napas
penghabisan keluar dari tenggorokannya tahun 1844. Mungkin perlu
diketahui, dia tak pernah kawin.
Dalton menjadi tertarik dengan
meteorologi di tahun 1787 tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Enam
tahun kemudian dia terbitkan buku tentang masalah itu. Penyelidikannya
tentang udara dan atmosfir membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas
secara umum. Dengan melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua
hukum yang mengendalikan perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton
tahun 1801, menegaskan bahwa volume yang diisi gas adalah proporsiona1
dengan suhunya. (Ini umumnya dikenal dengan "hukum Charles" sesudah
ilmuwan Perancis yang menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton, tetapi
gagal menerbitkan hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun
1801, dikenal dengan julukan "hukum Dalton" tentang tekanan bagian per
bagian.
Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya
teori atom dan menyiapkan daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New
System of Chemical Philosophy baru terbit tahun 1808. Buku ini
membuatnya termasyhur, dan dalam tahun-tahun berikutnya, bunga
penghargaan ditabur orang di atas kepalanya.
Secara kebetulan,
Dalton menderita sejenis penyakit buta warna. Keadaan ini malah
membangkitkan keinginan tahunya. Dia pelajari masalah itu, dan
menerbitkan kertas kerja ilmiah tentang buta warna, suatu topik yang
pertama kalinya ditulis orang!
Situs Web
Referensi :
* http://www.slcc.edu/schools/hum_sci/physics/whatis/biography/dalton.html
* http://www.chemheritage.org/EducationalServices/chemach/ppt/jd.html
* http://www.chemie.uni-bremen.de/stohrer/biograph/dalton.htm
* http://www.chemheritage.org/EducationalServices/chemach/ppt/jd.html
* http://web.lemoyne.edu/~giunta/dalton.html
Post a Comment
Admin