AALST – Termaktub dalam lembaran catatan sejarah pacuan MotoGP, pernah ada kalanya joki debutan alias rookie,
sanggup meraih gelar dunia pertamanya di kelas tertinggi. Dialah sang
legenda Kenny Roberts yang melakukannya di musim 1978. Bagaimana dengan
musim ini?
Prospek untuk menyusul rekor Roberts itu terbuka lebar setelah Marc Márquez, tampil gemilang di paruh pertama musim ini. Dari delapan seri awal, Márquez acap naik podium. Hanya di Mugello, rider muda Repsol Honda itu gagal merampungkan lomba.
Menyoal klasemen, jelas Márquez masih memimpin – 26 angka dari Dani Pedrosa dan 16 poin dari Jorge Lorenzo. Márquez sendiri belum bisa menghilangkan keterkejutannya atas sejumlah hasil jempolan di paruh pertama musim perdananya.
“Saya masih terkejut karena saya menyelesaikan semua seri di podium kecuali Mugello, di mana saya melakukan kesalahana bodoh. Tapi terlepas dari itu, semua hasilnya amat bagus,” papar Márquez, seperti diwartakan Crash, Rabu (7/8/2013).
Namun yang pasti, Márquez itu tetap tak luput dari insiden, terutama saat sesi latihan. Hal itu sedianya menyusul gaya membalapnya yang agresif cenderung nekat. Márquez berniat memperbaiki diri agar tak mengulang blunder konyol di paruh kedua.
“Saya mengalami beberapa kali kecelakaan, mungkin ke depannya kami bisa melakukan pencegahan. Tapi yang terpenting, kecelakaan itu terjadi saat latihan,” lanjut rider kelahiran Cervera 20 tahun lalu itu.
“Kami akan me-review semua video-video dan informasi dari hasil-hasil di paruh pertama. Setelah itu, kami akan mencoba memperbaiki diri untuk menjalani paruh kedua musim ini,” tuntas Márquez.
Prospek untuk menyusul rekor Roberts itu terbuka lebar setelah Marc Márquez, tampil gemilang di paruh pertama musim ini. Dari delapan seri awal, Márquez acap naik podium. Hanya di Mugello, rider muda Repsol Honda itu gagal merampungkan lomba.
Menyoal klasemen, jelas Márquez masih memimpin – 26 angka dari Dani Pedrosa dan 16 poin dari Jorge Lorenzo. Márquez sendiri belum bisa menghilangkan keterkejutannya atas sejumlah hasil jempolan di paruh pertama musim perdananya.
“Saya masih terkejut karena saya menyelesaikan semua seri di podium kecuali Mugello, di mana saya melakukan kesalahana bodoh. Tapi terlepas dari itu, semua hasilnya amat bagus,” papar Márquez, seperti diwartakan Crash, Rabu (7/8/2013).
Namun yang pasti, Márquez itu tetap tak luput dari insiden, terutama saat sesi latihan. Hal itu sedianya menyusul gaya membalapnya yang agresif cenderung nekat. Márquez berniat memperbaiki diri agar tak mengulang blunder konyol di paruh kedua.
“Saya mengalami beberapa kali kecelakaan, mungkin ke depannya kami bisa melakukan pencegahan. Tapi yang terpenting, kecelakaan itu terjadi saat latihan,” lanjut rider kelahiran Cervera 20 tahun lalu itu.
“Kami akan me-review semua video-video dan informasi dari hasil-hasil di paruh pertama. Setelah itu, kami akan mencoba memperbaiki diri untuk menjalani paruh kedua musim ini,” tuntas Márquez.
Post a Comment
Admin