Sekitar pukul 5 pagi, Jaka berangkat
ketempat kerjanya. Tidak seperti kebanyakan pekerja, berangkat kerja
pukul 7 pagi, karena jam 8 pagi sudah mulai bekerja. Lain halnya dengan
dengan Jaka, profesi sebagai cleaning service dijalan raya membutuhkan
waktu lebih awal untuk memulai aktifitas, karena begitu matahari terbit,
jalan raya sudah dipenuhi kendaraan yang hilir mudik.
Seperti biasa, Jaka menyelesaikan
tugasnya dengan penuh semangat, semangat karena menjadi cleaning service
adalah lahan rezekinya, dan juga pekerjaan mulia.
Suatu hari, Jaka masih tetap seperti
kebiasaanny bangun pagi, usai sholat subuh langsung berangkat kerja,
begitu sampai dijalan tempat dia bekerja, tiba-tiba mobil pic up melaju
dari arah utara jalan raya.
Mobil itu langsung menghantam tubuhnya
yang kurus, dan prraakkkkk.bbbruugg itulah suara tabrakan sekaligus
benturan. Tubuh jaka terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri
semula.
Tubuhnya terpental, sesaat Jaka merasakan
sakit yang sangat dahsyat, seolah dunia telah kiamat. Orang-orang pun
mulai berkerumunan, berusaha memberi pertolongan ke rumah sakit
terdekat, sementara mobil yang menabraknya berlalu dengan cepat, dan
kabar terakhir mobil tersebut dalam pengejaran polisi.
Ruang gawat darurat RS dipenuhi
sahabat-sahabat seprofesinya yaitu cleaning service jalan raya. Isak
tangis keluarga dan teman menggema diruang tunggu, berharap Jaka
selamat.
Selang sejam kemudian dokter keluar dari
ruang tindakan gawat darurat, semua penunggu pun berdiri dan mendekati
dokter yang menangani Jaka.
gimana keadaan teman kami dok? tanya seorang cleaning service.
apa dia tertolong dok? tanya lagi seorang teman
dia tidak apa-apa dok? tanya satu lagi
Dokter hanya tersenyum, dan tampak
kebingungan. Sesaat kemudian dokter menarik nafas panjang secara
perlahan, dan membuangnya dengan cepat.
siapa teman-temannya Jaka disini Tanya dokter, dan semua mereka yang ada disitu angkat tangan.
Jaka minta kalian masuk, karena ada
wasiat yang ingin disampaikannya Kata dokter itu tersenyum kemudian
meninggalkan mereka yang masih mematung didepan pintu ruang Jaka
dirawat. Sesaat kemudian mereka masuk, tak peduli ruangan itu sempit,
yang penting mereka ingin dengar langsung wasiat Jaka.
Teman-teman, terimakasih kalian datang Kata Jaka dengan suara terbata.
Aku ingin sampaikan satu hal pada kalian, dan ini mungkin wasiat yang kalian harus patuhi Kata Jaka terbata lagi.
Bicaralah teman, apa yang ingin kau
sampaikan, mudah-mudahan kami menyanggupinya Kata seorang temannya yang
kemudian disusul isak tangis.
Aku..akuuuuu.akuuu suara Jaka terhenti, ini membuat isak tangis seluruh isi ruangan gawat darurat.
Apa yang ingin kau sampaikan teman Tanya
seorang teman yang kemudian disusul tangis bergemuruh, karena melihat
kondisi Jaka semakin kritis.
Aku hanya maubiii.laaaanng.. Jaka masih terbata-bata dan bahkan makin pelan suaranya.
Katakan teman, mudah-mudahan kami
menyanggupi permintaanmu Kata seorang lagi sambil menangis dan diikuti
gemuruh tangis dari teman-temannya.
Akuuu.mau bilangpada.kalian. suara Jaka terhenti sesaat JAGALAH KEBERSIHAN, karena kebersihan sebagian dari iman
Jaka menyampaikan maksudnya kemudian Jaka tak lagi berkata apa-apa.
Sementara teman-temannya yang sejak tadi menangisi keadaannya berubah
kebingungan, marah dan geli, mau apa lagi wong Jaka sudah menghembuskan
nafas terakhirnya.
Sumber Tulisan : http://liko1102.wordpress.com/2011/02/14/jagalah-kebersihan/
Post a Comment
Admin