Fama Gulz - Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Karakteristik Matahari, nah pada kesempatan kali ini kita mencoba untuk membahas Matahari dari suhunya dan juga cara untuk mengukurnya.
Matahari
adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat
tata surya.
Dan
seperti yang kita ketahui, bahwa Matahari memiliki enam lapisan yang
masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut
meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona
sebagai daerah terluar dari Matahari.
Suhu Matahari
Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Berkenaan dengan suhu Matahari,
mungkin sudah banyak yang tahu bahwa :
- Temperatur di permukaan Matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C.
- Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C.
Angka-angka
yang tercantum dalam pernyataan diatas terkesan tidak pasti, karena
seperti yang tertulis diatas bahwa Matahari terdiri atas beberapa
struktur atau lapisan, dan lapisan-lapisan tersebut memiliki suhu yang
berbeda-beda, sehingga seharusnya bila kita ingin tahu mengenai suhu
matahari harus lebih spesifik di bagian mana.
Namun,
mungkin diantara pembaca sekalian ada yang bertanya-tanya darimanakah
diperoleh angka-angka ukuran temperatur Matahari yang tertulis diatas?.
Untuk memperoleh jawabannya, Yukk... ikuti penjelasan berikut.
Cara Mengukur Suhu Matahari
Hingga
saat ini, tidak ada termometer atau alat pengukur suhu khusus untuk
mengukur suhu Matahari dan hingga saat ini pula kita tidak dapat
mengukur suhu Matahari secara langsung. Siapa jugaaa yang mau mengukur
suhu Matahari secara langsung, yang ada gosong duluan yaa.... Kenapa?
yaa karena suhunya sangat tinggi... hehe...
Para
astronom hanya menggabungkan metode-metode pengamatan dan berbagai
teori untuk menaksir kondisi-kondisi di Matahari. Teori penyusutan
Helmholtz, misalnya, memperkirakan bahwa suhu di pusat Matahari
mencapai 15 juta Kelvin. Suhu tersebut dipercaya sebagai suhu dalam
inti matahari.
Tidak
berbeda jika menggunakan ukuran Celcius, suhu Matahari sekitar
15.000.000 derajat Celsius pada inti dalam, 7.000.000 derajat Celsius
pada inti luar, sementara suhu permukaan matahari sekitar 6.000 derajat
Celsius.
Tidak
terbayang seperti apa yaa panasnya, karena Bumi kita yang cuma
memiliki suhu antara 35 sampai 40 derajat Celcius saja sudah membuat
kita berkeringat.
Selain yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa cara untuk mengukur suhu di permukaan matahari, yaitu dengan cara :
1. Menganalisis spektrum cahaya yang dipancarkan oleh Matahari.
Setiap
benda panas memancarkan cahaya yang tergantung suhunya. Benda yang
memancarkan cahaya merah lebih dingin dibanding dengan benda yang
memancarkan cahaya kuning. Dari warna-warna yang dipancarkan oleh
matahari ini kita dapat memperkirakan suhu di permukaan Matahari.
2. Menganalisis atom-atom yang ada di permukaan matahari memakai spektrograf.
Dari analisis ini dapat terkuak data-data perubahan energi atom-atom yang dapat menunjukan berapa suhu di permukaan Matahari.
3. Mengukur radiasi panas Matahari di Bumi.
Besarnya
radiasi di Bumi ditambah dengan data jarak Matahari - Bumi, dapat
memberi petunjuk pada kita berapa suhu di permukaan Matahari.
Lalu, bagaimana cara mengetahui temperatur di bagian dalam Matahari?
Ternyata,
dengan mengetahui suhu di permukaan Matahari, kita dapat mengukur
besarnya tekanan di bagian dalam Matahari. Dari tekanan inilah suhu di
dalam Matahari bisa diperkirakan.
Itulah sedikit ulasan mengenai Suhu Matahari dan Cara Mengukurnya, semoga bermanfaat.
Post a Comment
Admin